Kubaca surat mama dari kampung
Berdebar hati menggetarkan sukma
Isak tangispun jatuh dipelipur mata
Ketika amplop kusam berdebu kubuka
Alamatmu ditulis dengan airmataku, anak!
Ditengah tubuhku yang semakin rapuh
Walau kau dalam penempuan mencari ilmu
Namun harus kukabar tentang pusakamu
Kebun tua mama kini kering kerontang
tiap pekarangan kebun ilalang bermekar
laksana pohon-pohon dirimbah belantara
Dibalik viralnya tanah suci nan subur
Tanah warisan pemberian Sang Pencipta
Terasa sunyi diladang-ladang kebun
Semua telah musna di rongga dana desa
Digilas daun rupiah yang beterbangan
Anakku, bimbang dan resah menghantuiku
Tubuh munggil disenggat terik mentari
Ketika tangan kecil mematok-matol beden
Untuk menjaga tradisi bercocok tanam
Anakku, jikalau belajar di bangku study
Janganlah hanya berkutat dengan ilmu
Hendaklah mempelajari tentang berkebun
Agar ada reboisasi dengan cara modern
Karna bapamu adalah petani tulen
Komentar
Posting Komentar