Langsung ke konten utama

KUNJUNGI ADONARA, GUBERNUR LAISKODAT BICARA TENTANG BANDARA, ANAK-ANAK, DAN PEREMPUAN

 



Dalam rangkaian kunjungannya ke Flores Timur, Gubernur NTT, Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH., M.Si (VBL) -setelah dijemput oleh Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, MSi, mengawalinya kunjungannya dengan meresmikan mesin desalinasi air laut menjadi air tawar di dusun Mekko, desa Pledo, Kecamatan Witihama, Adonara (Kamis, 27/04/2023). 

Hadir dalam kesempatan ini para penjabat pemprov NTT; Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Rakyat; dr. Messesarasi B. V. Ataupah, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan; Lecky F. Koly STP,  Kadis PUPR; Maksi Y. E. Nenabu, ST, MT. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan; Linus Lusi S.Pd. M.Pd, Kadis Sosial; Yosef Rasi S.Sos, M.Si, dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Siprianus Kopong Kelen, S.Sos, M.Si, para pimpinan OPD Kabupaten Flores Timur, serta para warga masyarakat.

Gubernur VBL didampingi beberapa pejabat pemerintah provinsi dan Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si menuju Kampung Kreatif di desa Pledo. Dalam sesi dialog bersama masyarakat yang dipandu langsung oleh Penjabat Bupati, Gubernur Laiskodat menekankan bahwa pemerintah akan terus berupaya bersama dengan masyarakat dalam usaha mengatasi semua persoalan yang ada di tengah masyarakat. 


Secara khusus, Laiskodat mengemukakan wacananya untuk membangun sebuah bandar udara (bandara) di Adonara yang menurutnya akan memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap perkembangan ekonomi masyarakat Adonara secara umum. Oleh karenanya, Laiskodat mendorong agar anak-anak sekolah dapat dipersiapkan secara baik terkhususnya dalam penguasaan bahasa asing. Pengembangan ekonomi melalui wacana ini, menurutnya- didasarkan pada fakta bahwa kawasan Alor, Lembata dan Flores Timur memiliki potensi wisata alam yang luar biasa seperti Labuan Bajo. Guna mendukung wacana itu terwujud, Laiskodat mendorong percepatan prosesnya termasuk sertifikat tanah.



"Kita harapkan, 2027 bandaranya sudah jadi, sehingga 2030 tempat ini sudah menjadi sesuatu yang luar biasa,” sebutnya. 


Laiskodat pada kesempatan yang sama memberikan perhatian yang besar pada kehadiran anak-anak dalam setiap kunjungannya, termasuk di Pledo. “Kalau pejabat datang, anak diusir. Saya marah kalau diusir. Kau mau mati, biar ini yang hidup. Taruhlah mereka di depan,” ungkapnya. 


Menanggapi berbagai keluhan masyarakat –terkhususnya terhadap keterbatasan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan di berbagai sektor, Laiskodat menjelaskan bahwa baik di tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten, anggarannya memang sangat terbatas. Namun, diakuinya ada berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk membantu terwujudnya harapan masyarakat itu. “Perencanaannya dibuat saja, kita akan cari sumber anggarannya dari berbagai pihak untuk kita bisa menyelesaikannya,” lanjutnya. 


Lebih dari itu, Laiskodat menandaskan bahwa masalah utama yang perlu diperbaiki adalah kesadaran untuk maju. ”Kita bermimpi ke depan, anak-anak di depan kita ini mereka akan mempunyai pengetahuan yang maju, etos kerja yang luar biasa, disiplin yang hebat,” jelasnya. 


Laiskodat pun mengemukakan tentang pentingnya perhatian dan dukungan terhadap kaum perempuan yang dinilainya –dalam beberapa aspek- memiliki kemampuan yang lebih daripada pria. “Kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan harus dihentikan karena yang membawa generasi hebat adalah perempuan. Anak yang hebat, mamanya hebat,” tuturnya. 


Laiskodat lantas menjelaskan bahwa psikologi anak-anak tentunya akan sangat berpengaruh ketika tindakan kekerasan di dalam rumah sering terjadi.


“Saya mengharapkan anak-anak di NTT punya tempat, rumah yang damai dan baik, karena bapa dan mama membangunnya dengan baik,”  ungkapnya sembari mencontohi beberapa tindakan pembenaran kekerasan atas nama kasih sayang orang tua.


Menurutnya, membangun perempuan berarti membangun masa depan yang lebih baik sehingga kemajuan sebuah daerah dapat juga dilihat dari partisipasi perempuan yang tinggi dalam berbagai aspek pembangunan. Ibu-ibu yang pandai membuat makanan sehat untuk anak-anaknya, menurut Laiskodat, akan sangat mempengaruhi perkembangan kemajuan anak-anaknya. Oleh karenanya, Laiskodat secara tegas menyatakan dukungannya terhadap semua upaya dan perhatian kepada kaum perempuan dan anak-anak. 


“Tolong perhatikan generasi-generasi muda, khususnya perempuan karena perempuan adalah kunci sebuah kemajuan,” tandasnya. Perempuan yang hebat, menurutnya- pasti akan mampu menghadirkan perhatian yang baik terhadap anak-anaknya, sehingga anak-anaknya akan tumbuh menjadi pribadi yang bermanfaat bagi kemajuan daerah dan bangsa. 


Secara lebih teknis, Laiskodat juga menekankan pentingnya penyadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga bagi setiap anak dan tidak lagi menjadi hal yang tabu untuk diajarkan di sekolah.


“Membangun sebuah budaya generasi peradaban yang maju, kesehatan reproduksi harus dijelaskan dari awal, supaya orang mengerti,” ucapnya. 


Menyikapi persoalan tuntutan masyarakat di Labuan Bajo terkait ganti rugi tanah pada fasilitas jalan yang dibangun, Laiskodat mengingatkan seluruh warga yang hadir untuk melihat sebuah pembangunan dalam perspektif yang lebih luas.


“Untuk orang tua, mungkin kita berbeda dalam hal yang lain, tapi jangan menghambat generasi yang akan datang. Tidak apa-apa berdebat dalam hal yang lain, tetapi jangan menghambat pembangunan,” katanya. 


Mengingatkan kembali rencana pembangunan bandara di pulau Adonara ini, Laiskodat di akhir arahnnya mengajak dukungan seluruh masyarakat secara aktif agar wacana ini agar segera terwujud dan memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian masyarakat. 


“Apakah kita ingin anak-anak yang duduk depan kita ini menikmati hidup seperti kita saat ini, atau harus lebih baik?” tanyanya.


Dalam kesempatan yang sama, Gubernur VBL memberikan bantuan beras sebesar 1 ton secara simbolis kepada kepala desa Pledo, serta menyaksikan pemberian bantuan dana dari Bank NTT bagi pembangunan masjid.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Dipungut Waktu

 Senja yang mulai beringsut, tenggelam di matamu yang sayup, melukis aksara dengan segala jingganya. Indah, meski harus menepi….   Di tempat yang sunyi, aku menulis sebuah puisi, tentang kita yang sedang berjuang, tentang hidup yang tidak bisa ditebak. Semuanya kutuangkan pada selembar kertas putih dengan coretan pena.   Di kelopak matamu ada puisi. Begitu dalam, aku takut meluluhlantakkan puisi yang mendiami kelopak matamu selama ini. Sebab arti dari semua pandangan matamu,  bisa menghapus buih-buih kesedihan yang bergantung di mataku.   Puan, jika suatu saat nanti puisiku bisa menyaingi puisi di kelopak matamu  izinkan aku mengabadikannya  dalam satu halaman buku.  Menempatkan pada inti  dari semua antologi puisiku.   Reruntuhan rindu jatuh dipungut waktu, Kata demi kata kutulis rapi dalam rahim puisi. Imajinasi meledak di kepala Aku tidak rela Rindu dipungut waktu.   Lalu, aku mencoba untuk mengembalikannya,  mengubur dalam-...

Pekan II Masa Prapaskah

  Sebagai orang beriman, kita sering kali menemukan persoalan dan tantangan hidup. Ada rajutan penderitaan dan kebahagiaan yang menjadi warna dalam kehidupan kita. Ada catatan tentang mereka yang membenci dan menjadi support system kita. Pada Minggu Prapaskah II ini, kita diajak belajar dari tokoh Abraham, yang mengajarkan kepada kita bahwa kegagalan dan penderitaan sebagai bagian dari olah kesetiaan iman kita. Hal senada juga disampaikan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius agar kita tetap tabah dalam mewartakan Kabar Gembira dari Tuhan. Penderitaan yang kita alami dalam pemberitaan Kabar Sukacita hendaknya tidak membuat kita kecewa dan putus asa atau bahkan mundur dari tanggung jawab kita sebagai orang beriman. Serahkanlah dalam kasih karunia Allah. Dia tidak akan pernah membiarkan kita dikuasai oleh kegelapan. Kekuatan inilah yang harus kita kedepankan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Peristiwa transfigurasi dalam kisah Injil hari ini mestinya membuka pikir...

Setiap Peristiwa Itu Indah

  Dalam hening malam, kita merenung, Tentang hidup yang terus berjalan. Setiap detik berharga, tak ada yang terbuang, Setiap pilihan membawa kita ke tujuan.   Ada suka, ada duka, dalam setiap cerita, Tapi semua itu bagian dari kehidupan kita. Kita belajar, kita tumbuh, kita terus bergerak, Mencari makna di balik setiap tikungan.   Kita berbagi cinta, kita berbagi tawa, Kita merasakan sakit, kita merasakan luka. Tapi di balik itu semua, ada kekuatan yang mengagumkan, Itulah kehidupan, selalu berubah, selalu berkelanjutan.   Jadi, mari kita hargai setiap momen, Dan belajar dari setiap peristiwa. Karena dalam setiap langkah dan setiap tindakan, Kita menemukan diri kita, dan makna kehidupan Pirllo Luron,Syair Anak Petani🌹