Langsung ke konten utama

Engkau hadir bagai bidadari kecil


 Ketika aku merindukan dirimu

aku hanya mampu pejamkan mata

mengharap engkau hadir dihayalku

biar hati tetap hangat oleh cintamu


Biarkan malam ini menjadi indah

oleh hadir senyummu menemani

Walau hanya berteman dalam anganku

Aku sadari tak bisa lagi miliki raga dan hidup mu


Biarkanlah kumiliki cintamu......

kasih sayang dan rindumu.....

walau semua hanya sebatas maya

setiap canda yang dulu engkau hadirkan 

menghapus semua duka yang ada


senyum yang dikau suguhkan

tepiskan gelap dalam jiwaku

pelukan yang engkau berikan hangatkan hati dikala sendiri


kecupan mesramu sirnakan setiap lelah dalam langkahku

engkau bawa cahaya baru warnai hariku


engkau hadir bagai bidadari kecil

kepakkan sayap mungil beri kesegaran dalam kalbu

kini semua mimpi itu berlalu


ayo raih bahagia kita sendiri

bahagialah disana dan aku bahagia disini

Walau mungkin tiada satu berusahalah agar tetap bahagia


jangan lagi ada airmata yang jatuh

tersenyumlah dan melangkah tegarlah dalam pasti

tataplah kedepan jangan toleh kebelakang lagi


berjalanlah dalam kenyataan

sambut indahnya mentari bersama embun pagi

Karena besok ataupun kapan bila bersama ataupun tidak,kau dan aku pernah menikmati indahnya rasa terdalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Lewotobi

  Hai gunung merapi lewotobi.. Suaramu begitu menggelegar.. Getaranmu amat dahsyat.. Menyemburkan panasnya lahar hingga sampai kapan akan usai.. Lelahku menyusuri waktu.. Di setiap detik debu berterbangan.. mengikuti arah angin nan syahdu.. Pekat gelap pun seakan menutupi kompas arahku.. Erupsi hingga tangisan membahana mengundang luka tak kunjung sembuh.. Kulihat awan pun mulai menghitam.. Lahar menjelmah bagai air mengalir pada sekujur tubuhmu hingga menuju ke tanah ketuban anak tanah.. Mengapa semuanya ini terjadi..? Aku pun bermadah dalam doa mencurahkan duka pada yang kuasa.. Air mata menganak pada setiap pemilik hati yang berpasrah.. Asa terhenti tak dapat berkutik hingga terkulai.. Lahan pertanian bagai membeku tertutup debu vulkanik nan tebal... Semuanya terhempas oleh debu.. Dan puisiku menjadi saksi bisu hingga meneteskan air mata.. Lewotobi.. Lekas pulih kembali.. Dan biarkan cintamu bersemi tanpa henti.. Terpatri bagi anak tanah hingga abadi.. Pirlo Luron, Syair Anak Petani

Setiap Peristiwa Itu Indah

  Dalam hening malam, kita merenung, Tentang hidup yang terus berjalan. Setiap detik berharga, tak ada yang terbuang, Setiap pilihan membawa kita ke tujuan.   Ada suka, ada duka, dalam setiap cerita, Tapi semua itu bagian dari kehidupan kita. Kita belajar, kita tumbuh, kita terus bergerak, Mencari makna di balik setiap tikungan.   Kita berbagi cinta, kita berbagi tawa, Kita merasakan sakit, kita merasakan luka. Tapi di balik itu semua, ada kekuatan yang mengagumkan, Itulah kehidupan, selalu berubah, selalu berkelanjutan.   Jadi, mari kita hargai setiap momen, Dan belajar dari setiap peristiwa. Karena dalam setiap langkah dan setiap tindakan, Kita menemukan diri kita, dan makna kehidupan Pirllo Luron,Syair Anak Petani🌹

Tak cukup mencatat tangismu

  Mendengar ribuan bocah isak tangis Menyaksikan muka-muka penuh haru Melihat bocah menikuk mencari ibunya Bocah tersentuh kalah menyentuh tangan mereka berdebu, Semua jadi berbeda Selepas gelombang melanda AI Sirapaji Meluluhlantakkan Watan Lagadoni Yang tinggal hanyalah cerita Di sudut Ai Sirapaji Yang terlihat hanya sisa - sisa puing Bangunan terkeping - keping Apa yang terjadi disini??? Di sudut Watan Lagadoni Mereka menemukan seorang bayi Yang meratapi seonggok mayat Sambil terus meneriakkan "Ibu....Ibu Ai Sirapaji Watan Lagadoni Ratapan kian terdengar jelas Apa yang sebenarnya terjadi?? Ada apa dengan Ai Sirapaji Watan Lagadoni?? Namun entah mengapa Laut mengeluarkan amarahnya Gelombang besar terbentuk jelas Menghantam daratan dengan ganas Ai Sirapaji Watan Lagadoni kembali menangis Berlinang air mata jatuh ke tanah Menyaksikan gelombang yang kian bengis Menenggelamkan kampung halamanku... Bagaimana tidak Amarah yang besar itu Tanpa aba-aba,tanpa permisi Menggulung apa yang