Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

KUNJUNGI ADONARA, GUBERNUR LAISKODAT BICARA TENTANG BANDARA, ANAK-ANAK, DAN PEREMPUAN

  Dalam rangkaian kunjungannya ke Flores Timur, Gubernur NTT, Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH., M.Si (VBL) -setelah dijemput oleh Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, MSi, mengawalinya kunjungannya dengan meresmikan mesin desalinasi air laut menjadi air tawar di dusun Mekko, desa Pledo, Kecamatan Witihama, Adonara (Kamis, 27/04/2023).  Hadir dalam kesempatan ini para penjabat pemprov NTT; Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Rakyat; dr. Messesarasi B. V. Ataupah, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan; Lecky F. Koly STP,  Kadis PUPR; Maksi Y. E. Nenabu, ST, MT. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan; Linus Lusi S.Pd. M.Pd, Kadis Sosial; Yosef Rasi S.Sos, M.Si, dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Siprianus Kopong Kelen, S.Sos, M.Si, para pimpinan OPD Kabupaten Flores Timur, serta para warga masyarakat. Gubernur VBL didampingi beberapa pejabat pemerintah provinsi dan Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si menuju Kampung Kreatif di desa Pledo.

Antara Hujan dan Kegelisahan

  Seperti biasanya aku masih belum juga tidur. Mengantuk pun tidak, hanya jari jemari ku yang aktif memainkan pensil itu hingga seolah menari di atas lembaran putih bergaris. Sang pensil pun mengerti peranan nya saat ini.  Yang harus dengan rela begadang karena aku yang menggerakkan nya dengan tangan ku. Meski aku tak punya tujuan kali ini, namun ternyata tergambar juga apa yang selama ini hatiku ingin utarakan.  Jujur saja aku ini bukan orang yang gampang mengungkapkan perasaan. Bahkan untuk sekedar berkeinginan pun aku selalu memikirkan nanti bagaimana bukan bagaimana nanti.  Tergambar disitu seorang pria yang sedang kehujanan sambil mengenggam setangkai mawar di kejauhan menatapi seorang wanita yang memakai payung untuk pergi menjauhi. Ehm, sebuah gambaran yang cukup rumit untuk di katakan sebenarnya. Situasi yang tak mengenakkan tentunya.  Bukan tanpa alasan kenapa aku bisa menggambarkan keadaan itu. Ketika perasaan dan hati ku ini tengah di landa kegelisahan setelah di tinggalkan

Ketika cemburu itu berlebihan

  Saat jauhku di pertanyakan Saat jarakku di persalahkan Lantas dimana letak kepercayaan Jika yg terjalin antara kita hanya menimbulkan kecurigaan..  Ketika cemburu itu berlebihan Menampakan wujudnya dalam ketidakpastian  Membuat berbagai macam alasan  Hanya untuk mencari celah untuk mendapatkan jawaban  Jika rendahku tak di hargai Maka tinggi pun takkan di pahami  Lantas apakah ada perbedaan yg bisa di satukan lagi  Dalam menjalankan cinta yg telah di jaraki..  Ini bukan tentang bagaimana bersikap  Tapi dari mana kita memiliki keinginan untuk mengungkap   Saat air mata butuh dari sekedar di usap Saat hati menjadi rentan tak mampu menghadap  Dari keterangan yg tak di ingini  Dari berbagai keinginan tak terpenuhi  Hanya ada satu hal yg pasti Takkan ada pembenaran saat waktu tak  mencukupi..  Dan kini yg terjadi hanya keadaan yg tak tersinggahi Dari sisa jejak yg tak tertanggapi Menunjukkan adanya perenggangan dari apa yg terjalani..

TENTANG HIDUP

Hidup adalah perjuangan Berjuang 'tuk tetap bertahan Hadapi semua godaan dan cobaan Serta ujian yang Tuhan berikan Hidup adalah perjalanan Berjalan di atas takdir Tuhan Yang telah digariskan Dengan penuh keikhlasan Hidup adalah penantian Menanti hari kematian Yang telah ditentukan Dan mati adalah sebuah kepastian Hidup adalah tentang kebaikan Kebaikan yang dilakukan Yang akan menjadi teman Kelak saat dikembalikan

Antara Idealis dan Realistis

  Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Ekonomi,Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka Kemahasiswaan sendiri adalah topik yang sangat luas, namun untuk kali ini yang saya bahas adalah mengenai jati diri sebagai mahasiswa. Dari memasuki semester satu sebagian besar mahasiswa dalam puncak antusiasme mengikuti gerakan mahasiswa dengan iming-iming julukan sosial seperti   agent of change ,   agent of social control . Apalagi jika mereka mengikuti kegiatan-kegiatan ospek seperti di jurusan, fakultas, atau universitas yang menanamkan mengenai idealisme mahasiswa. Tentunya tidak semua mahasiswa mengikuti kegiatan Ospek, tetapi walaupun tidak ikut kegiatan tersebut, kita tetap akan mencari idealisme kita sendiri. Seseorang bisa dianggap idealis jika memiliki keyakinan atau prinsip yang akan dipegang teguh oleh pribadinya. Idealisme yang sesungguhnya adalah sebuah prinsip yang akan pegang dan tidak bergoyang atau dipengaruhi bagaimanapun pahitnya realita. Dari pandangan saya, kini m