Aku bukan jalang jalanan
yang di hadirkan untuk kau rendahkan
Bukan juga siaga kau lacuri sedemikian
pun aku tak melayani adalah kematian
Terjebak dalam kehausan yang buta
Di pelataran arca-arca berbagai rupa
Raja-raja yang bertanya tentang takhta
Penasihat yang mengadu domba
Hingga jingga tak lagi tentang ibadah
Kejaliman mulai berkuasa
Sumpah melimpah tak adil tentang perintah
Budak-budak perempuan meminta belas kasih
Oooh sangkakala
Aku tak menyangka
Kodratku bukanlah penghibur belaka
Oooh yang kuasa
Dimana?
Aku di sodomi kata-kata yang tak terpuji
Dicelah aku dalam jeruji
Perempuan bermata biru air mata meniti
Ingat, riwayatku tak pernah mati
Kini terpampang tubuhku
Didepan mata sang bengal benalu
dalam kediaman nafsu
Tuhanku, aku malu
Kau hadirkan aku tanpa persetujuanku
Cobaan ini tanpa mauku
Air mata ini untukmu tuhanku
Air mata ini untukmu ibuku
Perempuan gurun
Tangisanmu tak di dengar muazin
Sedangkan suara mereka adalah panggilan
Dimana keadilan?
Oooh ya alaika salam
Salam bagimu baginda yang kelak mati kelam
Salam bagimu senyum yang di sulam
Dan salam bagimu anakku yang tak sempat gumam
Di paksa mati dalam rahim
milik tuan dan tuhan
Komentar
Posting Komentar