Langsung ke konten utama

Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Korban ‘Penculikan’ di Boru, Kapolsek: Setiap Jam Pulang Sekolah Kita Akan Patroli


 Aksi penculikan anak merambah ke Flores? Entahlah. Tapi, seorang bocah berusia 7 tahun, siswi SD Inpres Klobong, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Rabu (1/2/2023), nyaris jadi korban ‘penculikan’ orang tak dikenal.


Ceritanya begini, seseorang yang diduga laki-laki mengendarai sepeda motor, mengenakan helm, dan memakai masker yang menutupi bagian mulut hingga hidungnya. Ia datang ke depan SD Inpres Klobong sekitar pukul 10.30 Wita, saat anak-anak kelas 1 pulang sekolah.

Ia langsung menyapa SFA, putri pemilik warung ‘Boru Indah’, dan mengajaknya untuk diantar pulang. Dia bahkan menawari sang bocah uang Rp.10 ribu. Tapi sang bocah SFA menolak.



Ya, “Sewaktu mau pulang, ada seseorang panggil dia bilang mamanya suruh jemput. Ia juga mau diberi uang 10.000. Tapi anak itu juga pintar, ia tanya balik, ‘bapa dan  mama saya nama siapa?’,” kata Kapolsek Antonius Ile Lebuan, kepada awak media, Rabu malam.


Informasi ini sempat viral di sejumlah grup WhatsApp. Ada yang bahkan mengutip imbauan dari kepala sekolah SDI Klobong, Emanuel Ola Sanga. Tapi, ada pula yang menyebut informasi ini bohong alias hoax.


Namun, menurut Kapolsek, SFA bersama ibunya baru melaporkan masalah ini ke Polsek Boru sekitar pukul 15.00 Wita. Dari laporan korban bersama ibunya, jelas Kapolsek, pelaku memakai celana jeans hitam dan menggunakan masker penutup hidung.


“Anak itu sempat lari. Dia mau raih tas anak itu tapi terlepas. Sehingga anak itu bisa loloskan diri,” papaar Kapolsek Lebuan lebih jauh.


Kapolsek Lebuan mengatakan bahwa pihaknya akan menelusuri kasus yang menimpa anak SD tersebut. Masih belum diketahui siapa pelaku dan apa motivasinya berusaha menjemput SFA.

Selain itu, Kapolsek juga akan memerintahkan para anggota kepolisian agar tetap berjaga setiap jam pulang sekolah. Ini dipandang perlu dilakukan guna mengantisipasi akibat dari kejadian yang tidak diinginkan.

Ya, “Saya sampaikan kepada anggota (Polsek Boru) agar setiap jam (pulang) sekolah kita patroli,” katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Lewotobi

  Hai gunung merapi lewotobi.. Suaramu begitu menggelegar.. Getaranmu amat dahsyat.. Menyemburkan panasnya lahar hingga sampai kapan akan usai.. Lelahku menyusuri waktu.. Di setiap detik debu berterbangan.. mengikuti arah angin nan syahdu.. Pekat gelap pun seakan menutupi kompas arahku.. Erupsi hingga tangisan membahana mengundang luka tak kunjung sembuh.. Kulihat awan pun mulai menghitam.. Lahar menjelmah bagai air mengalir pada sekujur tubuhmu hingga menuju ke tanah ketuban anak tanah.. Mengapa semuanya ini terjadi..? Aku pun bermadah dalam doa mencurahkan duka pada yang kuasa.. Air mata menganak pada setiap pemilik hati yang berpasrah.. Asa terhenti tak dapat berkutik hingga terkulai.. Lahan pertanian bagai membeku tertutup debu vulkanik nan tebal... Semuanya terhempas oleh debu.. Dan puisiku menjadi saksi bisu hingga meneteskan air mata.. Lewotobi.. Lekas pulih kembali.. Dan biarkan cintamu bersemi tanpa henti.. Terpatri bagi anak tanah hingga abadi.. Pirlo Luron, Syair Anak Petani

Setiap Peristiwa Itu Indah

  Dalam hening malam, kita merenung, Tentang hidup yang terus berjalan. Setiap detik berharga, tak ada yang terbuang, Setiap pilihan membawa kita ke tujuan.   Ada suka, ada duka, dalam setiap cerita, Tapi semua itu bagian dari kehidupan kita. Kita belajar, kita tumbuh, kita terus bergerak, Mencari makna di balik setiap tikungan.   Kita berbagi cinta, kita berbagi tawa, Kita merasakan sakit, kita merasakan luka. Tapi di balik itu semua, ada kekuatan yang mengagumkan, Itulah kehidupan, selalu berubah, selalu berkelanjutan.   Jadi, mari kita hargai setiap momen, Dan belajar dari setiap peristiwa. Karena dalam setiap langkah dan setiap tindakan, Kita menemukan diri kita, dan makna kehidupan Pirllo Luron,Syair Anak Petani🌹

Tak cukup mencatat tangismu

  Mendengar ribuan bocah isak tangis Menyaksikan muka-muka penuh haru Melihat bocah menikuk mencari ibunya Bocah tersentuh kalah menyentuh tangan mereka berdebu, Semua jadi berbeda Selepas gelombang melanda AI Sirapaji Meluluhlantakkan Watan Lagadoni Yang tinggal hanyalah cerita Di sudut Ai Sirapaji Yang terlihat hanya sisa - sisa puing Bangunan terkeping - keping Apa yang terjadi disini??? Di sudut Watan Lagadoni Mereka menemukan seorang bayi Yang meratapi seonggok mayat Sambil terus meneriakkan "Ibu....Ibu Ai Sirapaji Watan Lagadoni Ratapan kian terdengar jelas Apa yang sebenarnya terjadi?? Ada apa dengan Ai Sirapaji Watan Lagadoni?? Namun entah mengapa Laut mengeluarkan amarahnya Gelombang besar terbentuk jelas Menghantam daratan dengan ganas Ai Sirapaji Watan Lagadoni kembali menangis Berlinang air mata jatuh ke tanah Menyaksikan gelombang yang kian bengis Menenggelamkan kampung halamanku... Bagaimana tidak Amarah yang besar itu Tanpa aba-aba,tanpa permisi Menggulung apa yang