Langsung ke konten utama

Ibu PKK Desa Lamatutu Membersihkan dan Menanam Tanaman Hias Di Depan Halaman Gereja Santu Yosep Turubean

 


Kebersihan merupakan sebagian dari pada iman. Itulah yang ditanamkan oleh Ketua TPK PKK Desa Lamatutu Ny. Yosefina Oi Luron kepada seluruh jajarannya dengan melakukan kegiatan gotong-royong untuk membersihkan dan menanam tanaman hias di Gereja Santu Yosep Turubean. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumad(03/02) yang diikuti oleh Ibu TPK PKK Desa Lamatutu bersama Ibu - Ibu PKK Desa Lamatutu serta beberapa Orang Muda Katolik Stasi St. Yosep Turubean.



Ketua Tim Pengerak PKK Desa Lamatutu Ny. Yosefina Oi Luron menerangkan “ kegiatan ini dilakukan semata mata untuk beramal ibadah dan merupakan bentuk kepedulian dan kebersamaan Ibu - Ibu PKK Desa Lamatutu sebagai bagian dari komponen masyarakat serta sebagai tanggung jawab dari Ibu PKK Desa Lamatutu dalam menjaga kebersihan dan keindahan serta keasrian gereja St. Yoseph Turubean yang merupakan tempat ibadah bagi umat Katholik di Desa Lamatutu .


Selain itu untuk menanamkan sikap peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar, kegiatan ini juga untuk mendukung salah brand image Desa Lamatutu yaitu Lamatutu bersih dan berbudiman.



Sementara itu salah satu keterwakilan Orang Muda Katolik Stasi St Yosep Turubean, Alberta Bona Koten menambahkan” kebersihan merupakan salah satu dari iman, oleh karena itu wajib kita untuk menggalakkan kepedulian kita terhadap kebersihan di tempat ibadah yang bertujuan untuk menanamkan sikap peduli kebersihan lingkungan terhadap seluruh Orang Muda Katolik (OMK ) Stasi St. Yosep Turubean yang ada serta dapat memberikan contoh kepada masyarakat di Desa Lamatutu” terang Alberta Koten. Selain itu, Ny. Fransiska Benga Kelen salah satu keterwakilan anggota BPD Desa Lamatutu yang ikut dalam kegiatan ini  menambahkan “ ini merupakan salah satu pelajaran yang sangat berharga bagi kami sebagai sebagai pihak perempuan bagaimana Ibu PKK Desa Lamatutu mencontohkan sesuatu yang amat berguna bagi masyarakat. kami juga salut dengan semangat kerja ibu-ibu PKK Desa Lamatutu bersama Orang Muda Katolik Stasi St. Yosep Turubean yang tanpa lelah dan pamrih menjaga kebersihan Desa Lamatutu ” tutup Siska Kelen disela-sela kesibukannya di kegiatan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Lewotobi

  Hai gunung merapi lewotobi.. Suaramu begitu menggelegar.. Getaranmu amat dahsyat.. Menyemburkan panasnya lahar hingga sampai kapan akan usai.. Lelahku menyusuri waktu.. Di setiap detik debu berterbangan.. mengikuti arah angin nan syahdu.. Pekat gelap pun seakan menutupi kompas arahku.. Erupsi hingga tangisan membahana mengundang luka tak kunjung sembuh.. Kulihat awan pun mulai menghitam.. Lahar menjelmah bagai air mengalir pada sekujur tubuhmu hingga menuju ke tanah ketuban anak tanah.. Mengapa semuanya ini terjadi..? Aku pun bermadah dalam doa mencurahkan duka pada yang kuasa.. Air mata menganak pada setiap pemilik hati yang berpasrah.. Asa terhenti tak dapat berkutik hingga terkulai.. Lahan pertanian bagai membeku tertutup debu vulkanik nan tebal... Semuanya terhempas oleh debu.. Dan puisiku menjadi saksi bisu hingga meneteskan air mata.. Lewotobi.. Lekas pulih kembali.. Dan biarkan cintamu bersemi tanpa henti.. Terpatri bagi anak tanah hingga abadi.. Pirlo Luron, Syair Anak Petani

Setiap Peristiwa Itu Indah

  Dalam hening malam, kita merenung, Tentang hidup yang terus berjalan. Setiap detik berharga, tak ada yang terbuang, Setiap pilihan membawa kita ke tujuan.   Ada suka, ada duka, dalam setiap cerita, Tapi semua itu bagian dari kehidupan kita. Kita belajar, kita tumbuh, kita terus bergerak, Mencari makna di balik setiap tikungan.   Kita berbagi cinta, kita berbagi tawa, Kita merasakan sakit, kita merasakan luka. Tapi di balik itu semua, ada kekuatan yang mengagumkan, Itulah kehidupan, selalu berubah, selalu berkelanjutan.   Jadi, mari kita hargai setiap momen, Dan belajar dari setiap peristiwa. Karena dalam setiap langkah dan setiap tindakan, Kita menemukan diri kita, dan makna kehidupan Pirllo Luron,Syair Anak Petani🌹

Tak cukup mencatat tangismu

  Mendengar ribuan bocah isak tangis Menyaksikan muka-muka penuh haru Melihat bocah menikuk mencari ibunya Bocah tersentuh kalah menyentuh tangan mereka berdebu, Semua jadi berbeda Selepas gelombang melanda AI Sirapaji Meluluhlantakkan Watan Lagadoni Yang tinggal hanyalah cerita Di sudut Ai Sirapaji Yang terlihat hanya sisa - sisa puing Bangunan terkeping - keping Apa yang terjadi disini??? Di sudut Watan Lagadoni Mereka menemukan seorang bayi Yang meratapi seonggok mayat Sambil terus meneriakkan "Ibu....Ibu Ai Sirapaji Watan Lagadoni Ratapan kian terdengar jelas Apa yang sebenarnya terjadi?? Ada apa dengan Ai Sirapaji Watan Lagadoni?? Namun entah mengapa Laut mengeluarkan amarahnya Gelombang besar terbentuk jelas Menghantam daratan dengan ganas Ai Sirapaji Watan Lagadoni kembali menangis Berlinang air mata jatuh ke tanah Menyaksikan gelombang yang kian bengis Menenggelamkan kampung halamanku... Bagaimana tidak Amarah yang besar itu Tanpa aba-aba,tanpa permisi Menggulung apa yang