Sepasang kekasih itu akhirnya memutus berpisah, terpaut mudah untuk mengakhiri, namun hati yang bernyawa perihal asmara, mata yang mengheja hari-hari, kesaksian rindu yang kian hari tak lagi menggebu perempuan itu memilih sudahi untuk hadirnya sedih.
Itulah perempuan, dibalik akhirnya asmara pasti adanya penindasan, tak beda jauh dengan sejarah mencatat (komunal primitif) yang dimana perempuanlah yang menemukan konsep bertani,beternak,bangunan,arti sastra, obat-obatan, dan sebagainya, namun semua itu di ambil alih oleh kaum laki-laki,yang dengan dada busungnya " perempuan itu lemah ketika hamil dan butuh waktu lama menjalankan roda yang ditemuinya" cikal bakal di rampas hak PEREMPUAN!
Kesaksian sejarah yang masih saja hidup hingga modern ini, menelisik lebih jernih lagi, kabar media berita terpampang perihal perempuan-perempuan yang di kecewakan, adalah buruh perempuan yang di beri upah tak layak, cuti hamil haid yang ditiadakan, tenaga yang dikuras.
Adalah anak perempuan yang di sekat pendidikan, dikatakan orang tuanya bahwa kau adalah dapur yang hanya makan dan minum kau urusi untuk abangmu yang kelak menjadi manusia yang manusiawi.
Cuih
Manusia yang manusiawi adalah aku perempuan!
Bukankah aku yang hadirkan si laki-laki kebanggaanmu itu?
Adalah perempuan tani yang dengan palu dan arit berdo'a di tuduh tak beragama, mereka itu di doktrin hal-hal tidak baik tentang KOMUNISME, mereka itu yang jadikan budak rezim hari-hari lima tahun bertandang, mereka berbicara seenaknya namun tak memahami apa itu KOMUNISME!
Sepasang itu alkisah menutup kisah, perempuan dengan beratnya menyembunyikan air mata sebab di rasa di tindas di kecewakan.
Aku ujar perempuan itu dalam buku dearynya: lebih baik kita akhiri kisah ini, kau teramat biadab yang menguji kesetianku dengan membuka perawanku, pintamu aku menolak, sebab ketulusan cinta bukan di ukur dari ku serahkan secara pasrah keperawananku, aku menolak itu, menolak itu, Menolak!
Jangan biarkan keperawananmu di renggut atas janji kebiadaban mengukur keseriusan.
Komentar
Posting Komentar