Yanna....
Masih terlalu pagi
Sebuah nama dari puisi itu mampir
Dan mengetuk di kepalaku
Sebait sajak dari bibirnya mengingatkanku.
Pada rindu yang tak pernah usai
Dikala peluk telah menjadi jarak
Yanna....
Masih Terlalu dini,
Aku merindukanmu,
Dan memilih berdiri diatas pijakan penuh lilitan.
Masih ku sebut namamu dalam doaku
Jatuh cinta padamu di setiap detik-detik
Waktu.
Dan memainkan nada Pada gemulai suara di bibirku.
Yanna...
Kekasihku,pada resa penuh gelisah
Ijinkan aku menulis namamu
Pada selembar kertas putih coretan pena hitam ini.
Yang lahir ketika hatimu dan hatiku bersanding.
Memeluk dalam perasaan-perasaan Yang terdalam.
Yanna....
Atas nama cinta dan ketulusan
Dan sisi kesetiaan tinggi
Dalam desau dan hembusan nafas
Yang menyatu dalam tubuhku.
Aku padamu,lelah yang tenggelam pada
Penantian,
Peluk dalam kehangatan yang mengobarkan isi jiwa.
Aku padamu, pasrah yang menolak lupa
Pada doa-doa yang menyatukan harapan
Aku padamu,rindu yang pura-pura terawa
Pada jarak yang menciptakan perasaan terluka,
Yanna...
Cinta itu pilihan bukan takdir..
Komentar
Posting Komentar