Langsung ke konten utama

HIDUP ITU PILIHAN



Apakah Anda akan hidup dengan penuh arti atau tanpa arti, Anda sendiri yang menentukan. Semua itu, Anda sendiri yang mengukirnya, apakah Anda mau mengukir nasib baik atau nasib buruk dalam genggaman tangan Anda sendiri.

Apapun pilihan sikap dan gaya hidup Anda, akan membentuk kebiasaan Anda, kebiasaan Anda akan menjadi karakter Anda, dan karakter Anda akan membentuk nasib Anda. Konsep mengubah nasib ternyata cukup mudah dan sederhana saja. Syaratnya, Anda harus bisa memilih jenis-jenis pikiran yang baik saja yang Anda izinkan muncul. Memilih hanya kata-kata yang baik saja yang keluar dari mulut Anda. Memilih hanya rasa dan prasangka yang baik saja yang mendominasi emosi Anda.

Konsep mengubah nasib itu sangat mudah yaitu *Anda mau mengubah pola pikiran yang tidak memberdaya, mengganti selftalk (kata hati diri sendiri) yang melemahkan hidup, lalu diikuti oleh tindakan dan karya nyata Anda.Seseorang yang kurang beruntung hari ini, mungkin saja sejak kecil sudah terbiasa berpikir sulit, sebab program dari orangtua, lingkungan, sehingga ia merasa tidak layak dan sial, serta selalu memandang sesuatu dari aspek negatif. Pikiran sering diperkuat dengan ucapan secara sadar maupun tidak sadar (selftalk), kemudian menjadi keyakinan, lalu menjadi sikap dan kebiasaan sehingga membentuk karakter yang membentuk jalan hidup. Kemana pikiran tertuju kesanalah energi akan mengalir.Jika Anda terilhami oleh suatu tujuan yang mulia, target yang besar, yang menakjubkan, maka pikiran Anda akan menerjang berbagai pembatasnya. Pikiran Anda akan menembus berbagai keterbatasan, kesadaran Anda akan meluas ke segala arah, Anda akan menemukan diri Anda berada di dunia baru, yang luar biasa hebat, indah, dan mengagumkan.

Bayangkan ketika seseorang sedang dimotivasi dalam suatu training atau workshop namun selftalk nya mengatakan: "Ah itu tidak mungkin, mana mungkin bisa, ah ini cuma permainan dan omong kosong saja.”Maka bisa dipastikan motivasi yang diberikan oleh trainer atau motivator terbaik di dunia sekalipun tidak akan bisa mengubah karakter orang tersebut, jika karakter saja tidak bisa berubah, apalagi nasib!

Sementara ada orang yang senantiasa percaya diri, tetap semangat walau dia nyaris tidak pernah mengikuti training-training motivasi, ia mengatakan bahwa setiap harinya dia berusaha membersihkan diri dari pikiran negatif dan prasangka buruk, sehingga pikirannya selalu fresh dengan "positive thinking" dan menikmati hidup dengan optimistik, penuh semangat, "gairah" hidup yang membara, maka wajar jika ia sukses dalam kehidupan!

MEMILIH JALAN 20–40–5 atau 20–5–40

Hidup adalah pilihan. Kita bisa memilih apa saja yang ingin kita lakukan. Masalahnya, pilihan-pilihan kita biasanya didasarkan pada apa yang kita ketahui. 

Jika kita lahir dan besar di keluarga karyawan atau profesional, maka pilihan untuk menjalani hidup adalah meniru lingkungan kita, yaitu  20-40-5. 

Sekolah mulai play group sampai S1 butuh sekitar 20 tahun. Kemudian mencari pekerjaan atau profesi yang baik dan membangun karir selama 40 tahun. Setelah usia 65 tahun, pensiun dan menikmati hidup selama 5 tahun. Itu kalau kita masih sehat dan memiliki uang.

Sebagian besar dari kita pensiun tanpa uang dan dengan kesehatan yang buruk. Nyaris tidak ada yang mengetahui keberadaan jalan kedua, yaitu jalan yang 20-5-40. Ini wajar karena memang tidak ada yang tahu, kecuali Anda mendapat kesempatan untuk mengetahuinya. Andapun biasanya juga tidak segera mau menerimanya, karena itu berlawanan sama sekali dengan hal hal yang Anda anggap benar selama ini. Hal hal yang diajarkan orang tua kita sejak kita kecil. Dr. Sigit tadinya juga sudah lama diberitahu keberadaan jalan kedua tadi, tapi toh dia tidak mengindahkannya.

Pada pilihan kedua, setelah pendidikan selesai, kita mengerjakan bisnis yang bisa memberikan penghasilan pasif. Setelah bekerja keras selama 5 tahun, kita bisa memiliki penghasilan pasif 100 juta sebulan. Dengan penghasilan sejumlah itu, sisa 40 tahun usia kita sudah bebas finansial dan bebas waktu seperti banyak orang di Indonesia yang menjalankannya. Kita sudah termasuk orang makmur atau kaya. Punya uang dan waktu, tidak perlu lagi bekerja secara fisik, kecuali ingin membesarkan lagi volume bisnisnya. 

Dengan penghasilan 100 juta sebulan, banyak hal bisa kita peroleh. Disini itu adalah setara penghasilan direktur perusahaan besar. Bedanya, jika direktur diberhentikan, uang itu tidak akan diterima lagi. Di personal franchise ini, setelah bisnisnya jadi, kita tidak perlu mengendalikan lagi karena sistem yang akan bekerja. Seperti pemilik KFC atau Indomart yang tidak perlu ada disana karena sudah dikendalikan sistem franchisenya.

Hidupz itu pilihan, pilihan Anda saat ini menentukan hidup Anda 5 tahun sampai 10 tahun mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Dipungut Waktu

 Senja yang mulai beringsut, tenggelam di matamu yang sayup, melukis aksara dengan segala jingganya. Indah, meski harus menepi….   Di tempat yang sunyi, aku menulis sebuah puisi, tentang kita yang sedang berjuang, tentang hidup yang tidak bisa ditebak. Semuanya kutuangkan pada selembar kertas putih dengan coretan pena.   Di kelopak matamu ada puisi. Begitu dalam, aku takut meluluhlantakkan puisi yang mendiami kelopak matamu selama ini. Sebab arti dari semua pandangan matamu,  bisa menghapus buih-buih kesedihan yang bergantung di mataku.   Puan, jika suatu saat nanti puisiku bisa menyaingi puisi di kelopak matamu  izinkan aku mengabadikannya  dalam satu halaman buku.  Menempatkan pada inti  dari semua antologi puisiku.   Reruntuhan rindu jatuh dipungut waktu, Kata demi kata kutulis rapi dalam rahim puisi. Imajinasi meledak di kepala Aku tidak rela Rindu dipungut waktu.   Lalu, aku mencoba untuk mengembalikannya,  mengubur dalam-...

Pekan II Masa Prapaskah

  Sebagai orang beriman, kita sering kali menemukan persoalan dan tantangan hidup. Ada rajutan penderitaan dan kebahagiaan yang menjadi warna dalam kehidupan kita. Ada catatan tentang mereka yang membenci dan menjadi support system kita. Pada Minggu Prapaskah II ini, kita diajak belajar dari tokoh Abraham, yang mengajarkan kepada kita bahwa kegagalan dan penderitaan sebagai bagian dari olah kesetiaan iman kita. Hal senada juga disampaikan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius agar kita tetap tabah dalam mewartakan Kabar Gembira dari Tuhan. Penderitaan yang kita alami dalam pemberitaan Kabar Sukacita hendaknya tidak membuat kita kecewa dan putus asa atau bahkan mundur dari tanggung jawab kita sebagai orang beriman. Serahkanlah dalam kasih karunia Allah. Dia tidak akan pernah membiarkan kita dikuasai oleh kegelapan. Kekuatan inilah yang harus kita kedepankan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Peristiwa transfigurasi dalam kisah Injil hari ini mestinya membuka pikir...

Setiap Peristiwa Itu Indah

  Dalam hening malam, kita merenung, Tentang hidup yang terus berjalan. Setiap detik berharga, tak ada yang terbuang, Setiap pilihan membawa kita ke tujuan.   Ada suka, ada duka, dalam setiap cerita, Tapi semua itu bagian dari kehidupan kita. Kita belajar, kita tumbuh, kita terus bergerak, Mencari makna di balik setiap tikungan.   Kita berbagi cinta, kita berbagi tawa, Kita merasakan sakit, kita merasakan luka. Tapi di balik itu semua, ada kekuatan yang mengagumkan, Itulah kehidupan, selalu berubah, selalu berkelanjutan.   Jadi, mari kita hargai setiap momen, Dan belajar dari setiap peristiwa. Karena dalam setiap langkah dan setiap tindakan, Kita menemukan diri kita, dan makna kehidupan Pirllo Luron,Syair Anak Petani🌹