Mendengar ribuan bocah isak tangis
Menyaksikan muka-muka penuh haru
Melihat bocah menikuk mencari ibunya
Bocah tersentuh kalah menyentuh tangan mereka berdebu,
Semua jadi berbeda
Selepas gelombang melanda AI Sirapaji
Meluluhlantakkan Watan Lagadoni
Yang tinggal hanyalah cerita
Di sudut Ai Sirapaji
Yang terlihat hanya sisa - sisa puing
Bangunan terkeping - keping
Apa yang terjadi disini???
Di sudut Watan Lagadoni
Mereka menemukan seorang bayi
Yang meratapi seonggok mayat
Sambil terus meneriakkan "Ibu....Ibu
Ai Sirapaji Watan Lagadoni
Ratapan kian terdengar jelas
Apa yang sebenarnya terjadi??
Ada apa dengan Ai Sirapaji Watan Lagadoni??
Namun entah mengapa
Laut mengeluarkan amarahnya
Gelombang besar terbentuk jelas
Menghantam daratan dengan ganas
Ai Sirapaji Watan Lagadoni kembali menangis
Berlinang air mata jatuh ke tanah
Menyaksikan gelombang yang kian bengis
Menenggelamkan kampung halamanku...
Bagaimana tidak
Amarah yang besar itu
Tanpa aba-aba,tanpa permisi
Menggulung apa yang dilalui
Kampungku kembali berduka,
Sebab apa yang tengah melanda
Silih berganti lara dan derita
Menghampiri kampungku tercinta,
Pada mayat-mayat yang berserakan
Kutorehkan sajak-sajak pedihku
Namun semilyar katapun
Tak cukup mencatat tangismu...
Turubean,12 Desember 2023
Pirllo Luron
Komentar
Posting Komentar