Langsung ke konten utama

Postingan

ABU,LIPSTIK,PEMILU

Sebagian besar Gereja di wilayah NTT melaksanakan ekaristi memasuki masa prapaskah, masa khusus yang disiapkan Gereja bagi umatnya untuk mengenang misteri penderitaan Sang Kristus dan masa persiapan hari raya Paskah, peringatan misteri kebangkitanNya. Pada hari itu, seluruh umat Katolik di seluruh dunia ‘memberi dahinya’ ditandai dengan abu, sebuah tanda ‘tobat’ kaum beriman kristiani. Sejak lama, bahkan berabad-abad sebelum Kristus, abu telah menjadi tanda tobat. Misalnya, dalam Kitab Yunus dan Kitab Ester. Ketika Raja Niniwe mendengar nubuat Yunus bahwa Niniwe akan ditunggangbalikkan, maka turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. (Yunus 3:6).Dan ketika Ester menerima kabar dari Mordekhai, anak dari saudara ayahnya, bahwa ia harus menghadap raja untuk menyelamatkan bangsanya, Ester menaburi kepalanya dengan abu (Ester 4:13). Pius Parsch, dalam bukunya “The Church’s Year of Grace” menyatakan bahwa “Rabu Abu Pertama
Postingan terbaru

Untukmu Lewotobi

  Hai gunung merapi lewotobi.. Suaramu begitu menggelegar.. Getaranmu amat dahsyat.. Menyemburkan panasnya lahar hingga sampai kapan akan usai.. Lelahku menyusuri waktu.. Di setiap detik debu berterbangan.. mengikuti arah angin nan syahdu.. Pekat gelap pun seakan menutupi kompas arahku.. Erupsi hingga tangisan membahana mengundang luka tak kunjung sembuh.. Kulihat awan pun mulai menghitam.. Lahar menjelmah bagai air mengalir pada sekujur tubuhmu hingga menuju ke tanah ketuban anak tanah.. Mengapa semuanya ini terjadi..? Aku pun bermadah dalam doa mencurahkan duka pada yang kuasa.. Air mata menganak pada setiap pemilik hati yang berpasrah.. Asa terhenti tak dapat berkutik hingga terkulai.. Lahan pertanian bagai membeku tertutup debu vulkanik nan tebal... Semuanya terhempas oleh debu.. Dan puisiku menjadi saksi bisu hingga meneteskan air mata.. Lewotobi.. Lekas pulih kembali.. Dan biarkan cintamu bersemi tanpa henti.. Terpatri bagi anak tanah hingga abadi.. Pirlo Luron, Syair Anak Petani

Perempuan Trotoar

  Mata sendu perempuan muda itu menatap ke arah trotoar jalanan Kota yang kotor. Beberapa ekor tikus got saling berkejaran. Bahkan sepasang mata tikus itu memandang ke arah sepatunya yang terlihat butut. Sementara dilangit, tak terlihat kerlap-kerlip bintang menyala. Awan terlihat kelam. Sekelam hati perempuan muda itu menunggu godaan syahwat malam yang datang menghampiri jiwanya dari para pengumbar syawat tanpa malu. Sudah hamir tiga jam, perempuan itu berdiri diatas trotoar jalanan Kota yang bau. Belum ada tanda-tanda untuk menambah tebal kantong bajunya. Belum ada sama sekali. Sementara deru kendaraan terus hingar bingarkan malam. Menebar kebisingan di telinganya. Perempuan muda itu menatap langit yang makin menghitam. Udara Kota malam ini sangat kotor. Desingan suara knalpot kendaraan yang bergema cuma melahirkan asap yang mengepul di udara yang hitam. Perempuan muda itu menghela nafas panjang. Panjang sekali desahannya. Sebagaimana panjangnya episode perjalanannya hingga mendampar

Setiap Peristiwa Itu Indah

  Dalam hening malam, kita merenung, Tentang hidup yang terus berjalan. Setiap detik berharga, tak ada yang terbuang, Setiap pilihan membawa kita ke tujuan.   Ada suka, ada duka, dalam setiap cerita, Tapi semua itu bagian dari kehidupan kita. Kita belajar, kita tumbuh, kita terus bergerak, Mencari makna di balik setiap tikungan.   Kita berbagi cinta, kita berbagi tawa, Kita merasakan sakit, kita merasakan luka. Tapi di balik itu semua, ada kekuatan yang mengagumkan, Itulah kehidupan, selalu berubah, selalu berkelanjutan.   Jadi, mari kita hargai setiap momen, Dan belajar dari setiap peristiwa. Karena dalam setiap langkah dan setiap tindakan, Kita menemukan diri kita, dan makna kehidupan Pirllo Luron,Syair Anak Petani🌹

Tak cukup mencatat tangismu

  Mendengar ribuan bocah isak tangis Menyaksikan muka-muka penuh haru Melihat bocah menikuk mencari ibunya Bocah tersentuh kalah menyentuh tangan mereka berdebu, Semua jadi berbeda Selepas gelombang melanda AI Sirapaji Meluluhlantakkan Watan Lagadoni Yang tinggal hanyalah cerita Di sudut Ai Sirapaji Yang terlihat hanya sisa - sisa puing Bangunan terkeping - keping Apa yang terjadi disini??? Di sudut Watan Lagadoni Mereka menemukan seorang bayi Yang meratapi seonggok mayat Sambil terus meneriakkan "Ibu....Ibu Ai Sirapaji Watan Lagadoni Ratapan kian terdengar jelas Apa yang sebenarnya terjadi?? Ada apa dengan Ai Sirapaji Watan Lagadoni?? Namun entah mengapa Laut mengeluarkan amarahnya Gelombang besar terbentuk jelas Menghantam daratan dengan ganas Ai Sirapaji Watan Lagadoni kembali menangis Berlinang air mata jatuh ke tanah Menyaksikan gelombang yang kian bengis Menenggelamkan kampung halamanku... Bagaimana tidak Amarah yang besar itu Tanpa aba-aba,tanpa permisi Menggulung apa yang

Gerakan Mahasiswa Hari ini

  Laju perkembangan kemajuan zaman saat ini menuntut gerakan mahasiswa lebih responsif menjawab tantangannya.  Responsif di sini lebih dimaknai sebagai upaya pembaruan peran sosial gerakan mahasiswa di tengah tantangan zaman kini yang semakin maju namun juga dirundung begitu banyak persoalan. Meski demikian, hingga kini kapasitas gerakan mahasiswa dalam mengupayakan pembaruan peran sosialnya di tengah tantangan zaman belum juga terlihat secara kualitatif (substansial).  Pola gerakan mahasiswa cenderung menggunakan referensi model gerakan di masa lalu yang sudah usang. Gerakan mahasiswa saat ini seringkali masih tampak bergerak sporadis dan reaksioner dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang. Seringkali gerakan mahasiswa lebih terdorong gerakan sesaat yang cenderung reaktif-kasuistis dalam merespons persoalan. Bahkan muncul kecenderungan bahwa gerakan mahasiswa tidak lagi dipandang sebagai bagian dari kelompok sosial yang mampu memberikan sumbangsih buah pikir dalam merumuskan suat

HIDUP ITU PILIHAN

Apakah Anda akan hidup dengan penuh arti atau tanpa arti, Anda sendiri yang menentukan. Semua itu, Anda sendiri yang mengukirnya, apakah Anda mau mengukir nasib baik atau nasib buruk dalam genggaman tangan Anda sendiri. Apapun pilihan sikap dan gaya hidup Anda, akan membentuk kebiasaan Anda, kebiasaan Anda akan menjadi karakter Anda, dan karakter Anda akan membentuk nasib Anda. Konsep mengubah nasib ternyata cukup mudah dan sederhana saja. Syaratnya, Anda harus bisa memilih jenis-jenis pikiran yang baik saja yang Anda izinkan muncul. Memilih hanya kata-kata yang baik saja yang keluar dari mulut Anda. Memilih hanya rasa dan prasangka yang baik saja yang mendominasi emosi Anda. Konsep mengubah nasib itu sangat mudah yaitu *Anda mau mengubah pola pikiran yang tidak memberdaya, mengganti selftalk (kata hati diri sendiri) yang melemahkan hidup, lalu diikuti oleh tindakan dan karya nyata Anda.Seseorang yang kurang beruntung hari ini, mungkin saja sejak kecil sudah terbiasa berpikir sulit, se